Anda berada disini:RSIJS/Media & Informasi/Periksa Payudara Sendiri (SADARI) Sebelum Terlambat

Periksa Payudara Sendiri (SADARI) Sebelum Terlambat

Kamis, 18 Januari 2018 08:39 WIB
3890

Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) dilakukan dengan menggunakan tangan dan penglihatan untuk memeriksa apakah ada perubahan fisik pada payudara. Proses ini dilakukan agar semua perubahan yang mengarah pada kondisi yang lebih serius dapat segera ditangani.

Penting untuk menyadari bagaimana bentuk normal payudara dan ada tidaknya perubahan dari waktu ke waktu. Payudara umumnya akan terasa berbeda di masa menstruasi. Sebelum dan selama periode ini, kebanyakan wanita merasa payudaranya akan menjadi makin kencang dan padat. Memasuki masa menopause, payudara akan terasa lebih kendur dan lembut.

Namun ada perubahan tertentu yang perlu diwaspadai karena dapat menjadi indikasi adanya penyakit. Pemeriksaan payudara sendiri umumnya bertujuan untuk mengetahui bentuk payudara normal, menyadari ada tidaknya perubahan pada payudara, dan agar perubahan apa pun dapat segera dikonsultasikan dan tidak terlambat ditangani.

Bagaimana Cara Memeriksa Payudara?

Waktu terbaik untuk melakukan SADARI adalah beberapa hari setelah periode menstruasi Anda berakhir. Pada masa menstruasi, kadar hormon berfluktuasi sehingga menyebabkan perubahan pada tubuh, termasuk payudara yang mengencang.

Terdapat beberapa cara untuk melakukan pemeriksaan. Anda dapat memilih yang sesuai dengan kenyamanan Anda.

Di depan cermin

Untuk melakukan pemeriksaan payudara secara mandiri, Anda hanya memerlukan tangan, penglihatan, dan cermin. Berdirilah di depan kaca, buka pakaian dari pinggang ke atas. Pastikan terdapat cukup pencahayaan dalam ruangan tersebut dan lakukan cara berikut.

  • Perhatikan payudara Anda. Kebanyakan wanita tidak memiliki payudara yang ukurannya sama besar (payudara kanan lebih besar atau lebih kecil daripada yang lain).
  • Berdirilah dengan lengan di samping tubuh. Perhatikan bentuk, ukuran, dan apakah ada perubahan seperti permukaan dan warna kulit, juga bentuk puting payudara.
  • Letakkan tangan pada pinggang dan tekan kuat-kuat untuk mengencangkan otot dada. Perhatikan payudara sambil berkaca dari sisi kiri ke kanan dan sebaliknya.
  • Membungkuklah di depan kaca sehingga payudara terjulur ke bawah. Perhatikan dan raba untuk memeriksa apakah ada perubahan tertentu pada payudara.
  • Tautkan kedua tangan di belakang kepala dan tekan ke dalam. Perhatikan kedua payudara Anda, termasuk di bagian bawah.
  • Periksa apakah terdapat cairan yang keluar dari puting Anda. Tempatkan jempol dan jari telunjuk Anda di sekitar puting, lalu tekan perlahan, dan perhatikan apakah ada cairan yang keluar. Ulangi pada payudara yang lain.

Saat mandi

Anda juga dapat memeriksa payudara saat mandi. Busa sabun akan memudahkan pergerakan tangan untuk memeriksa benjolan atau perubahan pada payudara. Angkat satu tangan ke belakang kepala. Dengan tangan lain yang dilumuri sabun, raba payudara di sisi tangan yang terangkat. Gunakan jari untuk menekan-nekan bagian demi bagian dengan lembut. Lakukan pada payudara di sisi lain.

Berbaring

Pemeriksaan juga dapat dilakukan dengan berbaring. Pilih tempat tidur atau permukaan datar lain yang nyaman. Saat berbaring, payudara menjadi melebar dan memudahkan untuk diperiksa.

Sambil berbaring, tempatkan gulungan handuk atau bantal kecil di bawah pundak. Tempatkan tangan kanan di bawah kepala. Lumuri tangan kiri dengan losion dan gunakan jari untuk meraba payudara kanan.

Ibaratkan payudara seperti permukaan jam. Mulailah gerakan dari titik jam 12 ke angka 1 dengan gerakan melingkar. Setelah satu lingkaran, geser jari dan mulailah kembali hingga seluruh permukaan payudara hingga ke puting selesai teraba.

Tidak perlu terburu-buru saat melakukan pemeriksaan. Pastikan semua permukaan payudara telah teraba dengan seksama.

Hal yang perlu diperhatikan saat dan setelah melakukan pemeriksaan adalah tetap tenang jika mendapati perubahan pada payudara. Meski harus tetap waspada, namun sebagian besar perubahan fisik tidak mengarah pada kanker. Diperlukan pemeriksaan lebih lanjut untuk mendiagnosis kelainan. Sebagian besar benjolan pada payudara juga merupakan tumor jinak yang tidak bersifat kanker.

Jika Terdapat Perubahan

Benjolan atau perubahan payudara ini dapat disebabkan oleh banyak hal. Namun memang hanya sedikit yang mengarah pada penyakit yang serius. Sekitar 1 dari 10 benjolan pada payudara bersifat kanker. Akan tetapi, kanker yang terlambat ditangani akan membawa dampak yang sangat serius. Oleh karenanya, segera periksakan diri ke dokter jika dalam pemeriksaan mandiri Anda menemukan:

  • Benjolan keras pada payudara atau ketiak.
  • Perubahan pada permukaan kulit: kulit menjadi berkerut, atau terdapat cekungan.
  • Perubahan ukuran dan bentuk payudara, terutama ketika Anda mengangkat payudara atau menggerakkan lengan.
  • Keluar cairan dari puting payudara, tapi bukan ASI.
  • Keluar darah dari puting.
  • Terdapat bagian puting yang memerah dan menjadi lembap, serta tidak kunjung berubah menjadi seperti semula.
  • Puting berubah bentuk, misalnya menjadi melesak ke dalam.
  • Ruam di sekitar puting.
  • Ada rasa sakit atau tidak nyaman yang berkelanjutan pada payudara.

Dokter mungkin akan merekomendasikan pemeriksaan lanjutan untuk mendiagnosis penyebab perubahan, seperti pemeriksaan mamogram dan USG.

Periksa payudara lebih sering jika usia Anda telah mencapai 50 tahun atau lebih. Pemeriksaan untuk mendeteksi potensi kanker juga perlu dilakukan secara teratur.

Ditagarkan di bawah

Share

Rumah Sakit Islam Jakarta Sukapura Kelapa Gading

Today1305
Yesterday1077
This week6004
This month14728

Who Is Online

3
Online

© 2018-2024 | Rumah Sakit Islam Jakarta Sukapura Kelapa Gading | Privacy Policy